Lupa Tutup Gordyn Jendela, Dua Sjoli Jadi Tontonan Warga Saat Goy4ng Kekasihya Dihotel

 Sebuah hotel mendadak digerebek sejumlah warga RT 3 dan 4 RW 5, kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Kamis sekira pukul 19.30 WIB.



Penggerebekan ini dilakukan lantaran warga karena dari jendela hotel yang transparan tersebut kerap dipertontonkan adegan mesum para tamu.

Hal tersebut meresahkan warga di dua RT itu.

Sebab, banyak anak kecil yang melihat para tamu hotel sedang berhubungan intim.

Gorden jendela kamar hotel dianggap terlihat sangat transparan.

Sehingga sangat mudah dilihat oleh warga sekitar.

Total ada empat kamar di lantai dua yang memiliki jendela dengan gorden transparan.

Warga mengaku sudah sering memperingatkan pemilik hotel.

Ternyata tetap saja tidak ada perubahan dan perbaikan terkait kondisi yang tidak etis tersebut.

"Lebih baik menggunakan kaca yang hitam supaya tidak terlihat dari luar.

Kalau kita yang dewasa lihat mungkin senang.

Kalau anak kecil bisa merusak moral," ucap warga setempat, Hari Gunawan (40) kepada Tribunjateng.com.

"Mungkin tujuan gorden yang transparan agar dapat melihat pemandangan Gunung Slamet.

Tetapi di bawah kamar hotel itu adalah rumah warga sehingga terlihat sekali," tambahnya.

Gunawan menceritakan jika meskipun gordennya sudah ditutup tetap saja masih terlihat dari luar.

Kondisi lampu kamar hotel yang sangat terang menambah jelas apa yang dilakukan oleh para tamu tersebut.

Sehingga akan terlihat aktivitas didalamnya seperti apa.

Bukan hanya komplain terkait adegan mesum para tamu yang kerap menjadi bahan tontonan anak-anak.

Warga juga mengeluhkan banyak ditemukan alat kontrasepsi yang berserakan di area selokan.

Ketua RT 4 RW 5, Kelurahan Purwokerto Wetan Amin Widayat mengatakan jika justru anak-anak lah yang pertama kali melihat kondisi seperti itu.

"Anak-anak yang pertama kali melihat ada adegan seperti itu.

Merusak moral, saya minta ditutup saja supaya tidak meresahkan," ujarnya

Amin mengatakan jika sudah beberapa kali melakukan teguran.

Namun, tetap saja tidak ada respon dari pihak pengelola hotel.

Akhirnya warga berinisiatif mendatangi kembali pihak hotel dengan meminta bantuan dari pihak kepolisian.

Keluhan terkait adanya tontonan itu sudah sekitar 3 minggu,.

Di sisi lain, sudah cukup lama warga juga mengeluhkan terkait hal lain seperti drainase dan alat-alat kontrasepsi yang berserakan. Sumber: grid.id

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel